Minum dalam kemasan tersebut dianggap masih aman dikonsumsi dan tidak bermasalah. Sehingga tidak heran banyak yang berasumsi minuman tersebut masih layak dikonsumsi meskipun sudah dibuka setelah berhari-hari. Mungkin karena kondisinya masih tertutup sehingga orang menganggap aman dari berbagai macam bakteri atau kotoran.
Ilustrasi air minum dalam kemasan |
Akan tetapi Charles Gerba tidak mempermasalahkan soal bakteri tersebut karena pada dasarnya bakteri tersebut berasal dari mulut orang yang mengkonsumsi air dalam kemasan tersebut, sehingga dianggap masih aman saja. Namun yang menjadi persoalan adalah jika ada teman atau orang lain yang juga ikut minum pada botol yang sama.
Hal tersebut dapat membuat anda sakit jika teman atau orang lain tersebut ternyata sedang menderita suatu penyakit dan akan menularkannya kepada anda. Apalagi pada beberapa kasus seperti penyakit tipes atau penyakit kuning dapat menular melalui air liur penderita.
Belum lagi beberapa potensi lain seperti kontaminasi bakteri yang menyebar melalui jari-jari tangan ketika anda harus mencoba membuka tutup botol tersebut.
Untuk itu Charles Gerba lebih merekomendasikan untuk mengkonsumsi air minum dalam kemasan dituangkan terlebih dahulu ke wadah lain seperti gelas, sehingga mulut botol tidak terkontaminasi dengan bakteri yang ada dimulut anda. Setelah itu usahakan untuk menghabiskan air minum tersebut dan tidak membiarkannya tersisa selama lebih dari 24 jam.
Juga yang perlu diperhatikan lagi disini adalah lebih baik mengkonsumsi minuman yang dimasak sendiri. Menurut beberapa pakar air minum tersebut lebih baik dibanding air minum dalam kemasan yang kita belum tentu tahu apa kandungan yang terdapat didalamnya, dan apakah minuman tersebut diolah dengan higienis.
0 Comments
EmoticonEmoticon